Wakil Walikota Tikep Sebut Mahasiswa MBKM Antropologi Unkhair sebagai Pejuang Identitas Orang Maitara

FIB Unkhair – Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Muhammad Sinen, menyebutkan bahwa  Mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program Studi Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Khairun sebagai pejuang identitas orang Maitara. Hal ini mengemuka saat memberikan sambutan pada kegiatan penarikan dan pelepasan Mahasiswa MBKM Program Studi Antropologi Sosial Unkhair, Selasa sore (18/1/22).

Spanduk kegiatan penarikan mahasiswa MBKM Antropologi Sosial, Unkhair.

Spanduk kegiatan penarikan mahasiswa MBKM Antropologi Sosial, Unkhair.

“Selama kurang lebih dua bulan ini, adki-adik berada di Maitara dan melakukan riset terhadap sejarah dan budaya orang Maitara. Jadi adik-adik mahasiswa antropologi ini sebenarnya adalah pejuang identitas orang Maitara,” semat Muhammad Sinen.

Pernyataan Ayah Erik, sapaan akrab Wakil Wali Kota Tikep ini bukan tanpa alasan, menurutnya selama ini identitas atau asal usul orang Maitara itu belum jelas dari mana. Ada beberapa versi cerita yang mengisahkan orang Maitara. “Ada yang bilang Maitara itu berasal dari Mara Tara, Mara itu Makeang, Tara itu Kabawa, jadi katanya Maitara itu dari Makeang kabawah, tapi saya lihat sejak dulu sampai sekarang tidak ada satupun orang Maitara yang bisa berbahasa Makeang,” jelasnya memisalkan.

Penyambutan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan dengan tarian cakalele

Penyambutan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan dengan tarian Cakalele

Untuk itu, hasil riset yang dilakukan ini bisa memberi pemahaman dan penjelasan tentang sejarah budaya masyarakat Maitara kepada siapapun yang ingin mengenal dan mengetahui Maitara.Pada kesempatan yang sama, Ayah Erik juga memberikan motivasi kepada para mahasiswa MBKM Prodi ANtropologi Sosial untuk terus belajar dan menggapai cita-ciita. “Keberhasilan itu bukan hanya anak pejabat baru bisa jadi pejabat atau anak pejabat baru berhasil tetapi semua punya hak yang sama. Kuncinya adalah bermimpi dan kerja keras,” motivasinya.

Menurutnya, salah satu cara untuk menggapai cita-cita adalah bermimpi dan menghayal. “Kita harus menghayal karena menghayal itu bagian dari perencanaan hidup. Kalau tadi saya dengar ada mahasiswa dari Haltim (Halmahera Timur), maka menghayallah jadi bupati atau wakil bupati Haltim, pasti bisa karena itu semua tergantung kemauan dan kerja keras kita. Bila perlu bisa menjadi Gubernur Maluku Utara kedepan,” terangnya disambut tepuk tangan. (*)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× How can I help you?