Wadek III FIB Ajak Mahasiswa Bersinergi

FIB UNKAHIR – Setelah dilantik sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Unkhair, beberapa hari lalu, Andi Sumar-Karman langsung menggelar pertemuan dengan mahasiswa yang terhimpun dalam organisasi internal FIB. Hadir pada rapat tersebut, pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIB, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) se-FIB, dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) se-FIB.

Menurut Wadek III, pertemuan yang di gelar di ruang dosen, Selasa (22/5/2018), itu merupakan langkah awal menjalin silaturahmi dengan mahasiswa. “Dengan cara seperti ini (pertemuan), kita bisa memahami apa yang diinginkan mahasiswa. Sebenaranya semua punya potensi tetapi kalau kita tidak sediakan wadah maka mereka akan melampiaskannya di luar,” terangnya.

Pria yang juga dosen Antropologi ini lantas mengajak mahasiswa yang tersebar di berbagai organisasi internal FIB agar dapat bersinergi untuk membangun FIB. “Saya ini hanya pembantu dekan, namanya juga pembantu, tugas saya hanya membantu atau mendampingi anda (mahasiswa) mengembangkan potensi masing-masing. Fakultas ini akan maju kalau potensi mahasiswa dapat dikembangkan. Untuk itu, mari kita sama-sama saling mendukung,” katanya mengajak.

Pertemuan yang digelar, menurutnya, baru tahap perkenalan antara mahasiswa dengan Wadek III. Masih ada pertemuan lanjutan yang direncanakan pada hari senin (28/5/2018). “Kita akan buka puasa bersama di hari senin, tapi sebelum buka,  kira-kira dari sejak selesai shalat asar, kita akan saling tukar gagasan tentang apa yang harus kita buat atau apa yang harus saya lakukan untuk mendukung rencana-rencana anda (mahasiswa),” katanya.

Pada pertemuan lanjutan, Andi mengaku sangat mengharapkan kehadiran mahasiswa yang tersebar di berbagai organisasi di FIB. “Kehadiran mereka sangat penting karena saya harus tahu apa yang diinginkan,” akunya.

Lebih lanjut, kata Andi, ke depan, setiap pengurus akan dibagikan semacam borang atau formulir kepada semua organisasi yang ada di lingkup FIB. “Di formulir itu nanti pengurus di setiap organisasi mencatat dan memasukkan mahasiswa-mahasiswa yang memiliki potensi, baik di bidang akademik atau  keterampilan tertentu sehingga kita bisa melakukan pendampingan sejak awal. Jangan ada kegiatan baru kita cari mahasiswanya,” kata pengasuh mata kuliah Metodologi Penelitian Antropologi itu.

Lebih jauh, ia juga menyarankan setiap organisasi yang ada di FIB juga sudah harus memikirkan tentang  jenjang pengkaderan  dan latihan-latihan kepemimpinan. “Sehingga calon-calon pemimpin organisasi kemahasiswaan kedepan sudah disiapkan. Jangan tiba-tiba muncul lalu menabrak aturan,” sarannya.

Beberapa mahasiswa yang berkesempatan menyampaikan pandangannya pada pertemuan tersebut mengaku bangga dengan pertemuan. “Rasanya ini baru pertama kali, sebenarnya kami butuh pertemuan-pertemuan seperti ini supaya bisa menyampaikan pendapat,” kata Saleh Abuya, wakil ketua BEM, FIB, Unkhair periode 2017-2018. Hal yang sama juga diakui ketua HMJ Sastra Indonesia, Rian Hidayat. (*)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× How can I help you?