Tim Pengabdi FIB Unkhair Gelar Sosialisasi Pengelolaan Taman Baca di Kalaodi
FIB Unkhair – Tim pengabdi Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Khairun (Unkhair) menggelar kegiatan sosialisasi tentang pengelolaan taman baca di Taman Baca Folila yang berlokasi di Kelurahan Kalaodi, Kota Tidore Kepulaun, Sabtu (6/8/22).
Tim pengabdi ini beranggotakan dua orang dosen FIB Unkhair, yakni Drs. Fachmi Alhadar, M.Hum sebagai ketua dan Rudi S. Tawari, S.S., M.Hum sebagai anggota.
Pengabdian yang dilakukan dengan tujuan berupaya meningkatkan kapasitas pengelola taman baca agar lebih menarik untuk dikunjungi oleh calon pembaca. “Kita harapkan, melalui sosialisasi dan diskusi interaktif ini, pengelolaan taman baca bisa lebih baik lagi kedepan dan kita harapkan kedepan taman baca Folila menjadi salah satu lumbung pengetahuan masyarakat Kalaodi, terutama generasi muda,” kata Fachmi berharap.
Dalam kesempatan sosialisasi dan diskusi bersama pengelola taman baca Folila itu, lanjut Fachmi, setidaknya ada empat hal yang menjadi bahan diskusi, yakni 1) koleksi bahan bacaan, 2) minat membaca, 3) pengelola taman baca, dan 4) gedung dan fasilitas taman baca. “Sebuah taman baca dianggap berkembang kalau dari waktu ke waktu, koleksi bukunya makin bertambah, kalau bukunya hanya itu-itu saja maka taman baca itu statis,” katanya.

Sosialisasi pengelolaan taman baca
Selain koleksi, hal yang patu diperhatikan adalah minat membaca. Menurutnya, masyarakat Indonesia, termasuk di Kalaodi, pada umumnya masih kurang gemar membaca. Untuk itu, tugas taman baca tidak sekadar mengoleksi buku tetapi harus dapat berdampak sampai pada peningkatan minat membaca masyarakat. “Taman baca harus dikreasi agar menjadi pusat perjumpaan masyarakat di situ. Kalau kita berharap mereka datang denagn sendiri, mungkin ada tapi itu sangat minim. Untuk itu perlu dibuat kegiatan-kegiatan yang bisa mendatangkan orang. Untuk anak-anak kecil misalnya dibuatkan kegiatan storytelling pada hari-hari libur atau hari-hari lain yang ditetapkan dan disediakan hadiah buku tulis atau makana-makanan ringan, pasti mereka senang,” saran pria yang pernah kelola taman baca bernama Lefo itu.
Sementara untuk pengelola, Fachmi menyarankan pengelola membagi jadwal jaga. Pasalnya, waktu kunjungan calon pembaca tidak menentu. Untuk itu perlu dibuatkan jadwal jaga dan papan pengumuman yang berisi tentang waktu-waktu taman baca dibuka sehingga itu menjadi informasi bagi calon pembaca. “Kalau ini tidak dibuat dan andaikan ada calon pemaca yang datang, dari rumah sudah semangat tapi tiba-tiba sampai di taman baca ternyata ditutup, maka akan mengecewakan. Apalagi itu berulang-ulang maka akan membentuk kebiasaan untuk tidak datang,” imbuhnya.
Untuk gedung dan fasilitas, Fachmi menyarankan kepada pengelolan untuk membuat tempat taman baca agar lebih menarik. “Taman baca harus eye catching (enak dilihat) supaya bisa memancing orang untuk datang berkunjung,” pungkasnya. (*)