Sastra Indonesia Unkhair Raih Pendanaan Program Bantuan Akselerasi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi
FIB Unkhair – Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Khairun (Unkhair) dinyatakan sebagai salah satu Prodi penerima pendanaan Program Bantuan Akselerasi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Berdasarkan lampiran surat pengumuman bernomor 2835/E2/DM.00.01/2022, Prodi Sastra Indonesia merupakan satu-satunya Prodi di lingkungan Unkhair yang dinyatakan sebagai penerima program tersebut. Proposal Prodi Sastra Indonesia tentang Program Bantuan Akselerasi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi dinyatakan lulus bersama 85 perguruan tinggi lainnya di Indonesia. “Kami informasikan bahwa Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan telah melaksanakan penilaian proposal Program Bantuan Akselerasi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi yang Inovatif, Adaptif, dan Kolaboratif Bekerja Sama dengan Mitra Menuju Center of Excellence. Berdasarkan evaluasi dan penilaian yang telah dilakukan, diperoleh beberapa proposal yang layak untuk didanai (daftar terlampir),” bunyi pengumuman yang lampirannya menyebut Sastra Indonesia di nomor 41 itu.
Selanjutnya, masih dalam surat yang ditandatangani Sri Gunani Partiwi, Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan itu, disebutkan bahwa perwakilan tim pengusul dari program studi yang didanai akan diundang untuk mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) Program Bantuan Akselerasi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi tersebut.
Koordinator Prodi Sastra Indonesia, Rahma Djumati, mengaku bangga dengan raihan Prodi yang baru saja dipimpinnya beberapa bulan itu. Menurutnya, proposal tersebut lolos atas kerja keras para dosen di Prodi Sastra Indonesia. “Alhamdulillah, teman-teman dosen di Sastra Indonesia sangat solid sehingga kerja-kerja seperti ini dapat dilakukan dengan cepat. Selain itu, kami beruntung punya panutan seperti Prof Gufran yang siap setiap saat memberi masukan dan pertimbangan-pertimbangan logis serta didukung teman-teman dosen CPNS yang bersedia siang-malam membantu proses penyusunan proposal tersebut hingga diusulkan,” aku perempuan periang itu.

Ibu Ama, begitu sapaan Rahma Djumati, berharap setelah Bimtek program ini dilakukan, berbagai inovasi yang adaptif dan kolaboratif dapat dijalankan di Unkhair. “Semoga Prodi Sastra Indonesia menjadi semacam teladan pengembangan kurikulum di Unkhair,” harap lulusan Program Magister Universitas Gadjah Mada itu. (*)