Mahasiswa Sastra Inggris Unkhair Masuk Nominasi Anugerah Pancasila

Zulkifli Ahmad

Zulkifli M. Ahmad

FIB, Unkhair – Zulkifli M. Ahmad, mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Universitas Khairun (Unkhair) kembali mengharumkan nama baik almamaternya. Pria yang ditetapkan oleh Kantor Bahasa Maluku Utara sebagai duta bahasa Maluku Utara tahun 2020 ini kembali mencatatkan prestasinya pada bidang lain. Pada tanggal 13 Desember 2020 ini, Panitia Penyelenggara Anugerah Pancasila yang diselenggarakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila bekerja sama dengan Pusat Pengkajian Pancasila dan Konstitusi Universitas Jember mengumumkan 10 nominator duta Pancasila. Dalam daftar pengumuman itu Zulkifli tercatat di posisi kelima sebagai salah satu nominator penerima Anugerah Pancasila.

Zulkifli mengisahkan, menjadi duta pancasila merupakan sesuatu yang diluar dari dugaannya. Pasalnya, pria yang disapa dengan Kiff ini mengaku pada saat pendaftaran, ia nyaris gagal mengikuti proses pendaftaran. “Karena dari Universitas Khairun sendiri sudah ada delegasinya, namun dengan penuh keyakinan dan percaya diri, saya meminta kepada ibu Yurna (sekretaris Wakil Rektor Bidang Kemahasiwaan) untuk memberikan surat rekomendasi kedua pada saya. Akhirnya ibu Yurna pun memberikan surat rekomendasi tersebut dengan catatan saya pendaftar kedua, padahal hanya diminta satu delegasi dari setiap instansi atau universitas,” kisahnya.

Baginya, mengikuti suatu kegiatan bukan untuk urusan menang-kalah, atau terpilih-tidak terpilih, tetapi lebih pada pemerolehan pengalaman. Untuk itu, meskipun pada saat mendaftar mendapat beberapa hambatan seperti ganguan jaringan, tetapi tekadnya untuk berkompetensi dengan mahasiswa dari berbagai Provinsi di Indonesia membuat semangatnya tidak surut. “Waktu daftar, tinggal beberapa jam lagi waktunya selesai. Alhamdulilah bisa terdaftar. Saya dalam hati, walaupun nanti tidak terpilih. Setidaknya karya tulisan saya bisa dibaca dan diseleksi. Usaha saya tidak berujung pada kesia-siaan,” tegasnya.

Zulkifli sedang menyiapkan makalah

Zulkifli sedang menyiapkan makalah

Sesuai Juknis kegiatan tersebut, yang berhasil masuk nominator akan diumumkan pada tanggal 10 Desember 2020, namun ketika tiba waktu itu, Kiff tidak mendapatkan kabar apa-apa dari akun korespondensi yang terpasang di gawainya. “Saya pun berkesimpulan bahwa saya belum lolos. Padahal 3 hari setelahnya, tanggal 13 Desember, terlihat sebuah notifaksi muncul dengan kalimat: Pengunguman dafar Peserta Mahasiswa terpilih, saya pun dengan sigap bangun dari kasur dan segera membuka isi pesan tersebut. Tidak disangka-sangka nama saya tertera pada nomor 5 dari 10 nominator terpilih di seluruh Nusantara,”imbuhnya mengisahkan

Salah satu poin penting yang mengantarkan Kiff masuk 10 nominator penerima Anugerah Pancasila adalah makalah yang ia sampaikan. Dengan judul Implementasi Pemuda dalam Membumikan Pancasila di era 4.0 melalui Platform Tiktok, Kiff mewedarkan alasan mengapa Tiktok menjadi media yang strategis untuk membumikan Pancasila. “Tiktok digandrungi pada masa kini. Alasan lainnya, Tiktok adalah tempat setiap orang mengkreasikan karyanya melalui video pendek sehingga mampu mempengaruhi pemahaman seseorang. Baik konten yang disajikan berupa hiburan ataupun edukasi. Dengan adanya kesempatan ini, kita bisa manfaatkan untuk membumikan Pancasila kita. Mengingat Tiktok juga merupakan aplikasi yang mendunia yang sudah diunduh lebih dari 315 juta unduhan pada 2020 terakhir ini” jelasnya.

Makalah ini dipresentasikan pada tahap wawancara yang digelar pada hari selasa (16/12/2020) secara virtual. Kiff berharap, dengan segala gagasan yang ia tuangkan dapat mengantarkannya menjadi lebih baik pada saat penganugerahan nanti. “Terima kasih atas dukungan dari teman-teman, dosen-dosen, dan keluarga selama proses penyusunan makalah ini. Semoga pada tanggal 20-24 Desember di Jember, Jawa Timur nanti, saya bisa lebih semangat dan mampu membawa harum nama almamater ini,” harapnya.

Foto bersama Tim Penilai dan 10 Nominator secara virtual usai presentasi dan wawancara

Foto bersama Tim Penilai dan 10 Nominator secara virtual usai presentasi dan wawancara

Bagi Kiff, setiap kompetisi atau perlombaan, semua mahasiswa memiliki kesempatan yang sama, untuk itu ia berpesan agar mahasiswa berani  mencoba dan menerima tantangan. “Jika kamu berani kamu adalah salah satu orang hebat itu. Menang adalah bonus, kalah adalah tantangan untuk dicoba lagi. Tetap semangat teman-teman, kita semua hebat dan punya kualitas. Tinggal bagaimana kita mengarahkan itu kedepannya. Jangan sia-siakan masa kuliah hanya dengan kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang) tapi jadikan sebagai senjata untuk mengembangkan diri, menjadi generasi yang bisa diandalkan,” pungkasnya. (*)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× How can I help you?