Rekrut Seniman, Dikbud Provinsi Gunakan Tenaga Dosen Antropologi Unkhair

FIB, UNKHAIR – Bahtiar Hairullah, salah seorang dosen antropologi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dipakai sebagai salah satu tim perumus seleksi seniman oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara. Peran Bahtiar juga sekaligus ikut merumuskan kegiatan pembinaan seniman yang akan ditempatkan di setiap sekolah yang telah ditetapkan.

Perlu diketahui, Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) yang dilakukan Dikbud Provinsi Maluku Utara merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Menurut Bahtiar, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenalkan kesenian kepada siswa-siswi. Namun karena terkendala tenaga seniman, langkah yang dilalui adalah merekrut para seniman yang berkompeten dan bersedia membagi ilmunya kepada siswa dan sisiwa di berbagai daerah di Maluku Utara. “Perekrutan ini juga melalui seleksi. Seniman yang dipilih bukan asal ambil tetapi dipilih yang benar-benar komitmen untuk mengenalkan kesenian-kesenian daerah Maluku Utara kepada para siswa,” terangnya.

Kegiatan yang sudah masuk tahun ketiga ini, lanjut Bahtiar, tahun ini (2019) peminatnya cukup meningkat. Pasalnya, dari kuota yang dibutuhkan sebanyak 21 orang, yang ikut mendaftar lebih dari 50-an orang. “Dua tahun sebelumnya masih sangat minim peminatnya. Tahun ini jumlah peminat meningkat. Dari 21 orang yang diminta oleh panitia GSMS Provinsi Malut, ada sekitar 50an seniman Malut yang mendaftar secara online, namun sebagian harus gugur karena tidak sesuai dengan kategori yang telah ditetapkan dalam Juknis (petunjuk teknis),” sebut lelaki berbadan kekar ini.

Menurut alumni universitas Gadja Mada ini, pada saat sosialisasi dan koordinasi, sebagai narasumber, ia mengenalkan kepada peserta yang terpilih mengenai Undang-Undang No 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan. “Selain itu, Seniman juga dibekali dengan pemahaman tentang dimensi kesenian, agar seni yang diajarkan kepada generasi muda tidak hanya menjadi objek hiburan semata tetapi juga diajarkan hakikat atau nilai yang terdapat dalam seni yang diajarkan,” aku pembina komunitas seni Gam Koi ini. (*)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× How can I help you?