Gelar Kuliah Umum, Prodi Sejarah dan UPW Datangkan Guru Besar dari Korea
FIB Unkhair – Gelar kuliah umum, Program Studi (Prodi) Ilmu Sejarah dan Usaha Perjalanan Wisata (UPW), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Khairun (Unkhair) mendatangkan Seung Won-Song, salah seorang guru besar dari departemen Malay-Indonesia, Hankuk University, Korea. Kuliah yang digelar di ruang bersama FIB, Kamis (28/7/2022) itu dihadiri para dosen dan mahasiswa Prodi Ilmu Sejarah dan UPW.
Koordinator Prodi Ilmu Sejarah Unkhair, Jainul Yusuf mengatakan bahwa momentum ini sangat penting untuk memperkenalkan Prodi Ilmu Sejarah Unkhair sekaligus membangun relasai dengan Hankuk University, Korea. “Ini kesempatan Prodi Sejarah menjejaki peluang-peluang kerja sama secara internasional sehingga Prodi Sejarah dapat dikenal luas,” katanya.
Setali, Koordinator Prodi UPW Unkhair, Betly Taghulihi, mengaku juga sangat membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak, terutama di level Internasional untuk memajukan Prodi yang dinahkodainya. “Kami dari Prodi UPW sangat membutuhkan relasi dan kolaborasi dengan Hankuk University guna mendukung pengembangan kapasitas institusi Prodi UPW,” akunya.
Sementara itu, Prof. Seung Won-Song ketika memaparkan materi kuliahnya, menyinggung bahwa pada masa-masa mendatang, Hankuk University dan Unkhair perlu membangun kerja sama dan kolaborasi tidak hanya sekadar dalam bentuk riset, tetapi juga bisa diwujudkan dalam bentuk pertukaran mahasiswa dan dosen. Hankuk University memiliki program khusus untuk Studi Indonesia, dan kami telah bekerja sama dengan beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia seperti UI, UGM, Universitas Airlangga, dan Universitas Andalas untuk mengirim dosennya mengajar di sana. Semoga kedepannya, Unkhair juga dapat menjadi bagian dari kerja sama tersebut,” ujarnya.
Menurut perempuan yang pernah melakukan riset kolaborasi dengan Mustafa Mansur, dosen sejarah Unkhair ini, kebudayaan terutama yang berkaitan dengan tradisi di Maluku Utara sangat penting untuk merekonstruksi sejarah dan menjadi story telling bagi pariwisata.
Selain memberikan kuliah tamu, guru besar asal Korea tersebut juga berbagi ide tentang isu-isu strategis penelitian yang berpotensi dikerjakan bersama. (*)