Alumni Sastra Inggris Unkhair Sumbang Buku Karya Sendiri

Dwi Budidarma (kiri) menyerahkan buku karangannya kepada Ketua Prodi Sastra Inggris, Sutisno Adam (kanan)
FIB, UNKHAIR – Dwi Budidarma, salah seorang alumni Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Khairun menyumbangkan buku hasil karya sendiri kepada almamaternya di ruang Prodi Sastra Inggris, Selasa (14/01/2020). Ketua Program Studi Sastra Inggris, Sutisno Adam menerima secara langsung penyerahan buku tersebut.
Dwi Budidarma mengaku, inisiatifnya menulis didasarkan pada keadaan literasi di Maluku Utara. Menurutnya minat literasi generasi muda di Maluku Utara masih sangat rendah di bandingkan Provinsi lain di Indonesia. “Menulis itu sangat penting. Seperti yang kita sama-sama sadar, kalau Indonesia masih bisa dibilang berperingkat literasi rendah, dikerucutkan lagi di tingkat nasional maka Maluku Utara termasuk salah satu yang terendah dibanding provinsi lain,” kata lelaki yang disapa Dwi itu.

Dwi Budidarma, Penulis Buku “Satu Sisi”
Dwi bilang, beradasarkan amatannya, di Maluku Utara mulai tumbuh banyak komunitas literasi, dan itu sangat positif untuk pengembangan literasi Maluku Utara. Sayangnya, literasi yang digagas oleh sejulah komunitas yang ada masih sebatas membaca dan diskusi. “Beberapa tahun belakangan ini, banyak sekali komunitas literasi yang tumbuh dan berkembang, dan hal itu membahagiakan, ada harapan untuk perbaikan literasi, tapi kayaknya masih kurang komunitas literasi yang konsentrasi menulis,” amatan penulis buku yang berjudul Satu Sisi itu.

Sampul buku karya Dwi Budidarma
Masyarakat Maluku Utara, lanjut Dwi, masih kental dengan budaya lisan. Untuk itu, kebiasaan menulis masih tampak sulit untuk dilakukan. “Aktivitas literasi pun ujung-ujungnya bermuara pada membaca dan berdiskusi, dengan kata lain masyarakat kita masih konsumtif,” imbuhnya lelaki yang baru saja dinyatakan lulus beasiswa LPDP untuk kuliah Program Magister di Amerika itu.
Dwi berharap, buku novel karyanya yang diserahkan ke Prodi Sastra Inggris itu semoga dapat bermanfaat dan memotivasi mahasiswa Sastra Inggris dan mahasiswa pada umumnya untuk membiasakan diri menulis. “Menulis adalah hal penting. Salah satu kemapuan berbahasa yang mendapat perhatian paling sedikit selain mendengar, membaca, berbicara, adalah menulis. Dengan menulis, siswa bisa menuangkan ide tanpa ada campur tangan pengaruh lain. siswa jadi bisa berlatih untuk berpikir teratur,” Pungkasnya. (*)