Lelaki Gaco dari FIB Unkhair

NAMA lengkapnya Bahtiar Majid, S.S., M.Si. Di kampus, beliau sering disapa dengan Pak Bati. Bagi Wakil Dekan Bidang Akademik, Nurain Jalaluddin, nama panggilan ini masih panjang. Nama Pak Bati diperkecil lagi menjadi “Ti”. Ibu yang satu ini memang dikenal menyingkat nama orang-orang dalam komposisi yang sesingkat-singkatnya.

Pak Bati dianggap sebagai lelaki gaco di Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Khairun (Unkhair). Betapa tidak, pengajar pada Program Studi (Prodi) Sastra Inggris ini mendampingi semua program studi di lingkup FIB untuk menyusun dan menlengkapi segala bukti borang akreditasi. Di FIB, ada lima program studi. Jika dirunutkan, dalam rentang waktu 5 tahun belakangan ini Pak Bati secara berturut-turut mendampingi Prodi Sastra Inggris, Prodi Sastra Indonesia, Prodi Ilmu Sejarah, Prodi Usaha Perjalanan Wisata, dan yang terbaru Prodi Antropologi Sosial. Semuanya dampingannya berbuah manis. Empat Prodi sebelumnya mendapat akreditasi peringkat B, dan yang terbaru mendapat akreditasi peringkat  A.

Kepeduliannya terhadap fakultas sepatutnya diacungi jempol. Beliau tidak sekadar membantu atau mendapingi penyusunan borang, lebih dari itu, Pak Ti selalu menagih progres penyusunan borang kepada ketua-ketua Prodi dan Tim Borang yang tengah menghadapi reakreditasi. Rasa memilikinya sangat membatin dan terpatri.

Pada bagian tertentu, Pak Ti tidak sebatas mengoreksi tetapi ambil andil dalam menyusun, membuat,  merencanakan hingga selesainya target dokumen tertentu. Ketika selesai, alumnus Program Magister Universitas Udayana ini tidak lantas berhenti, ia menagih dokumen lainnya. Geraknya bak debt collector. Ia menagih segala yang perlu ditagih. Fisiknya boleh diragukan, tetapi semangatnya tidak dapat dibendung.

Di tengah orang sedang memperhitungkan waktu kerja dan honorarium, Pak Bati bekerja penuh ikhlas. Waktunya rela disita hingga larut malam. Kerja kerasnya tidak pernah mengharapkan balas budi, apalagi upah. Pengampuh mata kuliah Literatur Seminar ini bekerja atas kesadaran membesarkan Fakultas Ilmu Budaya dan secara umum Universitas Khairun. Baginya, salah satu kemulian adalah membesarkan institusi yang menaunginya.

Semangat Pak Ti terus bergulir. Dalam keriuhan 9 standar penyusunan borang yang dianggap lebih susah tidak membuat Pak Ti diam, Ia langsung melakukan sosialisasi borang 9 standar dihadapan para pimpinan FIB, Ketua-Ketua Prodi lingkup FIB, dan Unit Penjaminan Mutu FIB, sekaligus membagi tim penyusun borang Prodi Sastra Inggris  untuk pengajuan reakreditasi pada  tahun 2020 mendatang. Segalanya mulai disiapakan.

Di luar fakultas, ia juga mengabdikan dirinya sebagai salah satu gaco di Lembaga Pengambangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) dibawa pimpinan Dr. Ridha Ajam, M.Hum. Di lembaga ini,  Pak Ti dan kawan-kawannya di LP3M tidak sekadar menggawangi penyusunan borang akreditasi di berbagai Program Studi di Unkhair tetapi sekaligus menyusun berbagai tata pedoman yang dijadikan acuan dalam kepentingan pemajuan akademik. (*)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× How can I help you?