Kedubes Amerika Sosialisasi YSEALI di FIB, Unkhair
FIB UNKHAIR – Selepas shalat Jumat kemarin (18/5/2018), ruang Shakespeare Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Khairun (Unkhair) tampak ramai. Sejumlah dosen, alumni, dan puluhan mahasiswa hadir di ruangan itu untuk mengikuti sosialisasi program Young Southeast Asian Leader Initiative (YSEALI) dari Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Untuk Indonesia.
YSEALI adalah salah satu program yang dibuat oleh Kedubes Amerika dengan tujuan memberikan kesempatan kepada anak-anak muda Indonesia menimba berbagai pengalaman di Amerika bersama pemuda-pemuda pilihan dari 10 negara ASEAN. “Asalkan usianya antara 18 sampai 35 tahun, semua berhak dan punya kesempatan yang sama untuk mengikuti seleksi program ini,” kata Irmina Reniarti, pembicara pada kegiatan sosialisasi itu.
YSEALI dapat menghubungkan anak-anak muda Indonesia dengan anak-anak muda anggota ASEAN melalui beberapa program, yaitu (1) YSEALI Fellowship, (2) YSEALI Regional Workshops, dan (3) YSEALI Seeds for the Future Grant Competition.
Menurut perempuan yang biasa disapa Mbak Reni ini, program yang pertama, YSEALI Fellowship, dibagi ke dalam dua kelompok usia. Untuk usia 18 sampai 25 tahun dapat mengikuti YSEALI Academic Fellowship. Sementara usia 25 sampai 35 tahun dapat mengikuti YSEALI Professional Fellowship. “Bedanya, academic fellowship mengikutkan peserta dalam studi intensif di kampus-kampus di Amerika. Sementara Professional Fellowship akan menempatkan peserta (YSEALI) di organisasi atau kantor pemerintahan lokal di Amerika yang disesuaikan dengan minat masing-masing peserta,” terangnya.
Untuk program YSEALI Regional Workshop, kata Mbak Reni, pemuda Indonesia yang terpilih akan dipertemukan dengan pemuda-pemuda pilihan dari 10 negara ASEAN dalam satu kegiatan lokakarya. “Biasanya mereka bertemu 3 sampai 4 hari. Ini sudah termasuk dengan pelatihan, kolaborasi, dan membangun jaringan di antara mereka,” kata perempuan yang ditugaskan sebagai Youth Outreach Specialist Kedubes Amerika ini.
Sementara program yang ketiga, YSEALI Seeds for the Future Grant Competition, adalah program hibah. Melalui program ini, Kedubes Amerika memberikan kesempatan kepada anak muda Indonesia yang memiliki visi dan program untuk mengusulkan proposal yang berkaitan dengan minat yang akan dilakukan atau tengah dilakukan. “Dana yang disediakan bisa mencapai $15.000 untuk proyek yang berhasil. Untuk itu, mari kita memanfaatkan kesempatan ini,” jawab Reni menanggapi pertanyaan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Andi Sumar-Karman tentang hibah ini.
Lebih jauh Reni menegaskan, setiap program yang dibuat oleh Kedubes Amerika tidak memungut biaya apapun. “Jadi kalau ada yang mengatasnamakan Embassy of the United States (Kedubes Amerika) lalu minta uang berarti itu bukan program kami. Setiap program yang dibuat itu zero (nol), tidak ada pungutan,” tegasnya sembari meminta salah satu alumni YSEALI mengonfirmasi kebenaran pernyataannya.
Dekan FIB, Fachmi Alhadar, yang membuka dan menutup acara sosialisasi itu mengatakan bahwa program seperti ini adalah sebuah kesempatan besar. “Mari kita manfaatkan program-program semacam ini. Apalagi Indonesia Timur diprioritaskan,” katanya mengajak.
Sekadar diketahui, acara sosialisasi tersebut juga dibagikan booklet yang berisi tentang beasiswa LPDP dan cara kuliah di Amerika. (*)
mantap Pak Rudi… semoga ada mahasiswa atau dosen dari FIB yg memanfaatkan peluang ini. selamat menunaikan ibadah ramadan 2018 M.