Humanis Unkhair Raih Pendanaan Nasional

FIB Unkhair – Himpunan Mahasiswa Antropologi Sosial (Humanis), Program Studi Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Khairun (Unkhair) berhasil meraih pendanaan nasional dari program yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Program yang secara teknis dijalankan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) ini diberi nama Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Melalui Surat yang diterbitkan Direktorat Belmawa tertanggal 14 Juni 2023, Tim Antropologi terdaftar sebagai salah satu tim peraih pendanaan program tersebut.

Andi Sumar Karman, dosen pendamping pengusulan pendanaan PPK Ormawa ini mengaku setelah tersebarnya informasi terkait seleksi penerimaan proposal untuk pendanaan PPK Ormawa, Koordinator Program Studi Antropologi FIB Unkhair, Arlinah, mendorong para mahasiswa yang tergabung dalam tim tersebut untuk segera menemuinya. “Karena ini kesempatan yang baik, maka saat itu Ibu Lina sebagai Koordinator Prodi mendesak mereka (Humanis) untuk ketemu dengan saya membahas kira-kira apa yang perlu kita lakukan. Jadi selain semangat mahasiswa, ini juga berkat dorongan Koordinator Prodi Antropologi Sosial,” akunya.

Setelah melalui beberapa diskusi, tim dampingannya memutuskan membuat proposal dengan judul “Pembuatan Kerupuk Berbahan Dasar Ikan sebagai Diversifikasi Hasil Olahan Ikan untuk Peningkatan Produktivitas Nelayan di Jambula”. Andi menceritakan bahwa timnya memutuskan Jambula sebagai lokasi untuk kegiatan Ormawa ini dilatari oleh penetapan Kementerian Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia sebagai “Kapoeng Nelayan Maju” pada tahun 2020. “Alasan penetapan ini karena kelurahan ini memenuhi aspek persyaratan yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perikanan, yakni kurang lebih 60% masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. Sebagai nelayan, penduduknya bekerja sebagai nelayan penangkap ikan. Ikan yang ditangkap sebagian besar ikan tuna. Selain itu, mereka juga menangkap ikan tongkol, tude, sorihi, cakalang, dan madidihang,” kata pria pengampu mata kuliah Antropologi Maritim itu.

Di kelurahan Jambula, lanjut Andi, terdapat dua kelompok nelayan, yakni kelompok Marimoi Jaya yang beranggotakan 30 orang dan kelompok Mariomoi FT sebanyak 10 orang. Tidak hanya itu, di Kelurahan Jambula pun telah terbentuk kelompok usaha atau industri rumah tangga pembuatan ikan abon dan bakso dari ikan tuna. Kelompok ini didirikan pada tahun 2020 dengan jumlah anggota 10 orang yang merupakan istri para nelayan di Kelurahan Jambula.

Tim Humanis berdiskusi dengan Bendahara Kelompok Usaha Ikan Abon Jambula

Menurut Mantan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FIB Unkhair itu, pada saat pengambilan data, mahasiswa dampingannya menemukan sejumlah permasalahan yang dialami kelompok nelayan perempuan di Jambula, yakni 1) rendah pengetahuan dan keterampilan kelompok perempuan nelayan terkait pengolahan ikan hasil tangkapan; 2) tidak ada jaringan dengan pihak luar yang dapat memberikan pelatihan terkait penganekaragaman hasil olahan ikan; 3) kelembagaan perempuan usaha ekonomi rumah tangga nelayan masih sangat kuran padahal jumlah nelayan sangat banyak; dan 4) kelompok perempuan nelayan lemah dalam mengakses modal usaha untuk mendukung produksi pengolahan ikan menjadi produk lain. “Misalnya Kerupuk Ikan padahal mereka sangat membutuhkannya. Untuk itu, Ormawa Antropologi berinisiatif untuk melakukan kegiatan ini,” imbuhnya.

Tim Humanis berdiskusi dengan Lurah Jambula dalam rangka identifikasi permasalahan

Kegiatan pembuatan kerupuk ikan yang akan dilakukan kepada kelompok usaha ekonomi perempuan nelayan di Jambula diharapkan mencapai beberapa tujuan. “Tim ini berharap setelah kegiatan ini dapat meningkatnya pengetahuan dan keterampilan nelayan dalam pengolahan ikan hasil tangkapan menjadi berbagai produk bernilai ekonomis; meningkatnya kemampuan nelayan dalam mengelola kelompok usaha ekonomi; bertambahnya jaringan pemasaran hasil produksi oleh perempuan nelayan; dan terakhir meningkatnya pendapatan nelayan melalui penjualan berbagai produk olahan berbahan ikan,” harap pria penyuka ikan bakar tersebut.

Sementara itu, M. Rizal Rizky Ramli, ketua tim pengusul proposal PPK Ormawa, Prodi Antropologi Sosial mengaku setelah mendengar kabar timnya dinyatakan sebagai salah satu penerima pendanaan program tersebut, saat ini timnya tengah melakukan penyesuaian rancangan anggaran pada berbagai komponen penganggaran. “Selain itu, kita juga sedang merancang kelengkapan-kelengkapan yang nantinya dibelanjakan untuk pelaksanaan kegiatan,” kata mahasiswa semester VI itu.

Terkait dengan kesiapan tim untuk merampungkan program ini, Iki, begitu sapaan M. Rizal Rizky Ramli, menyampaikan bahwa timnya siap menjalankan program ini hingga selesai dan sukses. “Insyaallah kita selesaikan. Dengan kalkulasi kekuatan pengurus Humanis dan MSP (Manajemen Sumber Daya Perikanan), kita siap menyelesaikan program ini untuk masyarakat sasaran,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, kegiatan ini dipersyaratkan untuk berkolaborasi dengan program studi yang berkaitan dengan objek yang menjadi usulan program kegiatan. Untuk itu, pada kegiatan PPK Ormawa ini, Humanis menggandeng Himapro MSP dari Fakultas Perikanan Unkhair. Untuk itu, setidaknya ada dua mahasiswa dari Fakultas Perikanan yang terlibat dalam kegiatan tersebut. (*)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× How can I help you?