Dosen FIB Gelar Edukasi Internet Sehat di SD
FIB Unkhair – Salah satu tim pengabdi Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Khairun menggelar kegiatan pengabdian di Sekolah Dasar (SD) Negeri 7 Kota Ternate, Rabu (5/10/22). Sebagai tim pengabdi, Nurfani, S.S., M.A. dan Dr. Farida Maricar melakukan sosialisasi tentang pentingnya internet sehat di hadapan sekira 40 siswa-siswa di SD tersebut.

Suasana saat sosialisasi berlangsung
Nurfani, ketua pengabdi tersebut mengungkapkan bahwa kegiatan pengabdian yang digelar timnya berdasarkan pada pengamatan bahwa umumnya anak-anak usia dini dan sekolah dasar sudah dapat menggunakan gawai dengan mahir terutama dalam hal meramban game dan video-video di youtube. “Meningkatnya aksesibilitas anak di kota Ternate ini juga diperparah dengan adanya pandemi COVID-19. Wabah ini berimpilikasi terhadap model pembelajaran daring yang mengharuskan orang tua-siswa melek teknologi telepon seluler,” ungkapnya.
Menurutnya, pemberiaan pemahaman tentang internet sehat kepada anak-anak sangat penting sehingga tidak masuk dalam kubangan dampak negatif. “Selain dampak positif, yang perlu kita ikhtiar terhadap penggunaan internet pada anak-anak adalah dampak negatifnya. Sebagi contoh, dampak-dampak negatif bisa dilihat dari anak-anak cenderung berperilaku individualis. Sementara secara psikologis, berdasarkan beberapa penelitian anak-anak yang kecanduan gawai cenderung emosinya tidak stabil dan suka marah-marah, membangkang, dan suka berbicara sendiri.” Terangnya.

Tim pengabdi tengah menjelaskan pentingnya internet sehat
Atas dasar itu, Farida Maricar, anggota pengabdi tersebut menuturkan bahwa pengabdian itu dilakukan untuk mengedukasi internet sehat kepada anak-anak usia SD di Kota Ternate. “Sekolah di Ternate begitu banyak sehingga kita putuskan untuk memilih salah satu SD yang berlokasi di Kelurahan Santiong, Kota Ternate, SD Negeri 7 Kota Ternate,” katanya.
Sosialisasi dilakukan dengan menggunakan model komunikas sederhana yang mudah dipahami oleh anak-anak. Sosialisasi semacam ini akan berdampak terhadap pengurangan waktu penggunaan gawai oleh anak-anak jika dilakukan secara berkala dan rutin. “Melalui pembiasaan, anak-anak akan dengan sendirinya menyadari dampak negatif yang didapat sehingga ketika anak-anak menggunakan gawai hanya untuk kepentingan hal-hal posistif saja, seperti kemudahan berkomunikasi dengan teman-teman atau mencari informasi yang berhubungan dengan pembelajaran,” imbu Ibu Ida, sapaa karib Farida Maricar. (*)